Dibalik Layar Gontor Putri Kampus 3
Ditulis Oleh : Karaz Rafiqa Diaz (Alumni Gontor Tahun 2013 )
Sebagaimana induknya, Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Pusat, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 3 pun selalu bergerak, berbenah, demi mewujudkan amanah Piagam Wakaf dan menjalankan Panca Jangka: Pendidikan dan Pengajaran, Khizanatullah, Pergedungan, Kaderisasi dan Kesejahteraan Keluarga. Menjejaki usianya yang ketiga belas, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 3 terus berbenah diri. Baik dari segi akademis maupun non akademis.
Menapak tilasi usia remajanya kini, tentu kita tak boleh melupakan awal mula berdirinya kampus tercinta. Karena bangsa hebat adalah bangsa yang menghargai sejarahnya. Gontor Putri Kampus 3 bermula dari kisah 9 orang guru mulia yang ketika itu mendapat dana insentif dari Departemen Agama setempat. Dengan segala jiwa keikhlasannya, dan kebiasaan yang mendarah daging untuk melakukan segala pekerjaan tanpa pamrih sedikitpun, dana insentif tadi dikumpulkan dan dibelikan sawah. Sawah itulah yang kemudian diwakafkan untuk dibangun Gontor Putri Kampus 3 di atasnya. Betapa mulia jasa guru-guru ini, tak terhingga dan tak kan terlupa. Pengaplikasian murni dari ikhlas yang aktif. Sesuai dengan salah satu pokok yang menjadikan kegiatan berkah: Mendidik not only by lips, tapi dengan Uswatun Hasanah. Tak pernah sedikitpun ada niat yang terlintas di benak guru-guru luar biasa ini untuk menjadikan Gontor sebagai lapangan penghidupan. Sebaliknya, kesembilan guru ini menjadikan Gontor sebagai lapangan perjuangan. Karena yang berjuang pasti akan hidup, tapi yang hidup belum tentu berjuang.
Cobaan dan kendala adalah dua hal mutlak yang menjadi pengiring awal mula sebuah kisah. Perlahan tapi pasti, Gontor Putri Kampus 3 mengayuh pedal pembenahan di berbagai bidang. Di awal kehadirannya, tak sedikit masyarakat yang menolak berdirinya kampus di tanah guru-guru senior ini. Penolakan demi penolakan inilah yang seolah menjadi cambuk untuk selalu merenovasi atau memperbaiki, dan melengkapi fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk mencetak generasi muslimah yang ideal sesuai dengan Shibgah Gontoriyyah. Kualitas kegiatan pun ditingkatkan, demi mencetak kader-kader ummat yang excellent, elite dan madani. Dan Alhamdulillah di usianya yang ketiga belas ini banyak sekali peningkatan-peningkatan yang telah dicapai, dan terbukti dari penolakan itulah Gontor Putri Kampus 3 mampu menjadi sumber pencerahan bagi masyarakat sekitarnya yang kini sedang dilanda krisis moral.
Di atas tanah seluas kurang lebih 800ha, Allah merekayasa berdirinya Kampus tercinta Gontor Putri 3. Allah hanya meminjamkan wibawa, umur, dsb. Maka jangan sampai lupa dengan yang meminjami. Kalau suatu ketika yang meminjam mengambil barang yang dipinjami maka yang dipinjami tidak bisa berbuat apa-apa. Keeksisan Gontor dalam mengembangkan jaringannya ke pelosok nusantara, termasuk berdirinya Gontor Putri Kampus 3 tidak terlepas dari jasa para pahlawan tanpa tanda jasa, perjuangan guru-guru kita yang akhirnya memberikan hasil yang membuktikan Allah meridhai usaha kita. Karena orang yang banyak berbuat baik cenderung doanya dikabulkan, sebab banyak wasilah atas terkabulnya doa. Mari bersama kita imbangi hasil jerih payah guru-guru kita diatas rel yang benar. Masinis boleh berganti, tapi rel yang harus dilalui harus tetap sama. Tak boleh bergeser sedikitpun. Disyukuri bukan hanya dengan kesenangan, tapi juga dengan berbuat maksimal.
Baca Juga : Metode Kaderisasi Ala Pesantren Gontor